..:::TIADA SEMPURNA:::..: .::ALBUM::.

-indahnya karunia NYA-

Segala puji bg Allah…atas kurniaan sempurna
jasad dan pancaindera untukku..

“..dan semoga kamu bersyukur..”

Subhanallah..Tuhan anugerahkan pancaindera yg
begitu indah untuk kita..mata, telinga, lidah, kulit
dan hidung …dan aku ingin bicarakan tentang
telinga....

telinga!!
tanpa telinga..kita tidak mampu mendengar
kicauan burung..tanpa telinga kita tidak mampu
mendengar desiran ombak menghempas
pantai..tanpa telinga..kita tidak mampu
mendengar indahnya suara sang bilal
melaungkan azan..tanpa telinga..kita tidak
mungkin mampu mendengar alunan merdu,
bacaan ayat2 suci.. ’lagu’ yg paling indah dari
kalam Allah..
tanpa telinga kita tidak mampu mendengar
bebelan dan ngomelan ibu..tanpa telinga kita tidak
mampu mendengar teguran dan amaran dari
ayah..tanpa telinga kita tidak tahu apa fungsinya
piano, drum, gitar, violin, rebana, gamelan, dan
segala..

Betapa pentingnya telinga..dengan telinga ini kita
mendengar..suara ibu memujuk kita supaya
berhenti menangis suatu masa dulu..dengan
telinga ini kita mendengar ayah menuturkan kata
menunjuk jalan..dengan telinga ini kita
mendengar sang guru mengajar mencurahkan
ilmu..dengan telinga ini kita mendengar
segalanya..
Subhanallah …segala nikmat ini begitu
indah dan aku cuma mendapatnya tanpa apa2
bayaran..

Tanpa membayar sesen pun..terasa betapa
kerdilnya aku..betapa selama ini aku tidak
mensyukuri dan menghargai nimat
Tuhan..ya..aku tak perlu membayar dengan
wang rupiah..namun aku juga tidak boleh
alpa..laksanakan suruhan..tinggalkan
laranganNya..benarkah aku sudah melakukannya?
benarkah???Tuhan..ampunilah segala dosa
ku..aku masih lagi hambaMu yg berdosa.

angga vs eddy

(Aku sangat tahu jawabanmu, sahabat …) (“Penyesalan tak ada gunanya, Nasi sudah jadi bubur !”) Tapi, dihari ini aku ingin kau tetap tahu … Aku sangat menyesal & penyesalan itu hanya dapat ku rasakan dalam hatiku sendiri, Sungguh aku sangat menyesali, atas apa yang telah kulakukan padamu, Aku sangat tahu sahabat, Kau pasti kesal, marah, kecewa bahkan mulai benci padaku, Aku sangat tahu sahabat, Ada sepotong hati yang luka karena kelakuanku, Masihkan kau mau mendengar suaraku Sahabat ? Sudilah kau mema’afkanku, Atas yang telah kulakukan padamu, Ma ’afkan kekhilafanku, Sungguh aku mohon ma’afkan sahabat… (Semoga jika kau berkenan memberikan sepotong kata itu untukku, ) (Semoga kau akan tetap berkenan menaburkan tinta warna yang indah, ) (Bagi persahabatan kita, ) Aku tak pernah bosan menunggu, Agar Kau, Aku, Kita selalu seindah pesona warna dalam hati, Dalam hati sanubari “Persahabatan Kita”

.::TIADA SEMPURNA::.

.::ALBUM::.